Bocah ini hobi dipukuli pakai lampu neon


Bocah lelaki yang masih duduk di bangku sekolah dasar biasanya sedang gemar-gemarnya bermain. Manpreet Singh, 10 tahun, asal India ini juga senang main-main. Hanya saja, permainan yang dia gemari sungguh berbahaya. Bocah ini hobi dipukuli pakai lampu neon dan memecahkan kelapa dengan dahinya.

Manpreet adalah bocah istimewa yang sehari-hari tinggal di Kota Amritsar, Negara Bagian Punjab, India. Di usia semuda itu, dia telah menjadi ahli seni bela diri khas pemeluk agama Sikh, seperti dilaporkan surat kabar the Daily Mail, Selasa (8/5).

Nama aliran ini Gatka. Jurus-jurus bela diri itu menyerupai seni debus di Banten, Indonesia. Tubuh dilatih supaya bisa bertahan dari serangan ekstrim, misalnya ditabrak mobil atau ditusuk pedang. Cuma pemeluk agama Sikh yang boleh mempelajarinya. Sebab, bela diri ini bukan cuma olah raga melainkan juga ibadah.

Setiap pulang sekolah Manpreet bakal mendapat latihan rutin yang bisa bikin jeri orang dewasa sekalipun. Di alun-alun Kota Amritsar ditemani sang paman, Kamaljeet, badan bocah itu dipukuli pakai seikat lampu neon.

Pamannya adalah ketua perguruan bela diri Gatka Bir Khalsa Sikh di Kota itu. Latihan gila ini dia lakoni sejak enam tahun atas permintaannya sendiri.

Sambil tertawa-tawa, dia akan mengulangi aksi berbahaya itu hingga beberapa kali. Walau gemar dipukuli pakai neon, Manpreet mengaku lebih suka latihan lain yang tidak kurang mengerikan. "Saya paling senang latihan memecahkan kelapa," ujar dia.

Memecah kelapa itu berarti sang paman bakal menghunjamkan palu raksasa ke batok kelapa yang diikat di dahi si bocah.

Dengan hobi seekstrim ini, Manpreet mengaku masih bisa bermain bersama teman-teman sebayanya. Selain menekuni Gatka, dia senang mengendarai sepeda atau nonton olahraga kriket.

Gara-gara rajin berlatih, kini Manpreet menjadi kandidat pakar Gatka termuda di seluruh dunia. Sampai sekarang, ribuan pemeluk Sikh masih mempelajari seni beladiri itu. Orang normal biasanya butuh waktu bertahun-tahun buat menguasai seluruh jurusnya.



Sumber: merdeka

0 comments :

Post a Comment